skip to main |
skip to sidebar
Mendekatkan Siswa Pada Realita Kehidupan
Sebut
saja bu Ani ibu dari 5 anak yang saya temui dan berdiskusi tentang
pendidikan di Indonesia. Salah satunya anaknya kelas 6 tingkat SD di
Kabupaten P********* (censored by.SEC) yang katanya sekolah "NEGERI FAVORIT".
beliau mengeluhkan " saya kecewa dengan salah satu guru kelas 6 di
....tit(sensor)..... masak anak saya nilai Ujian 96 masih di banding-bandingkan
dengan anak lain yang nilai 100, anak saya jadi minder"
saya penasaran " dibandingkanya dimana bu?"
bu ani menambahi " di kelas di depan teman-teman yang lain, kata gurunya
masak kalah sama anak .....tit(sensor) yang kemarin Try Out rangkking
30? kamu kan Try Out kemarin rangking 1. Yang saya bikin marah guru kok
ga' punya otak masak manusia harus sama semua kaya' ROBOT, gurunyapun
saya yakin kalau mengerjakan soal tidak mungkin semua pelajaran dapat
nilai 100, saya juga curiga kok aneh satu kelas nilainya hampir sama
semua? saya justru curiga dengan sekolah tersebut, apakah nilai rata-rata
kelas yang bagus di dapat dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran. Saya
dulu menyekolahkan anak saya di sekolahan tersebut karena sekolahnya di
anggap favorit di tingkat kecamatan/kabupaten, bahkan ketika masuk ada
tes hitung dan baca dengan baca koran, yang tidak lulus tes baca dan
hitung bisa diterima dengan sarat harus beli kursi. Saya baru tau
kemarin saya baca koran sindo http://www.koran-sindo.com/node/306334 bahwa dilarang mengadakan tes masuk tingkat SD "
saya : " anak ke 4 yang masih TK B mau di sekolahkan dimana bu?"
bu ani : " saya trauma dengan menyekolahkan di .....tit(sensor)...... sekolahan kok ga' manusiawi."
renunganku.......
ketika kejujuran digadaikan dengan nilai ujian di atas kertas, maka yang terjadi adalah kenistaan atas kejujuran itu sendiri.
ketika Ujian yang seyogyanya untuk EVALUASI berubah hanya GENGSI, apa yang akan terjadi bangsa ini.
ketika ibu2 menyekolahkan anaknya bertujuan agar anaknya pintar, tetapi
langsung di cap bodoh oleh sekolah yang didambanya dan tidak diterima,
maka yang terjadi sekolah "favorit" lah yang mengkerdilkan penerus
bangsa ini.
harapkanku..........
semoga di indonesia
banyak lahir Sekolahnya Manusia. yang banyak memberikan pembelajaran
yang mendekatkan siswanya dengan realita kehidupan.
http://hadidininakranji.blogspot.com/2013/03/sekolahnya-manusia.html
http://hadidininakranji.blogspot.com/2013/03/mendekatkan-siswa-dengan-realita.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar