Rabu, 10 April 2013

Mendekatkan Siswa Pada Realita Kehidupan

Sebut saja bu Ani ibu dari 5 anak yang saya temui dan berdiskusi tentang pendidikan di Indonesia. Salah satunya anaknya kelas 6 tingkat SD di Kabupaten P********* (censored by.SEC) yang katanya sekolah "NEGERI FAVORIT".

beliau mengeluhkan " saya kecewa dengan salah satu guru kelas 6 di ....tit(sensor)..... masak anak saya nilai Ujian 96 masih di banding-bandingkan dengan anak lain yang nilai 100, anak saya jadi minder"

saya penasaran " dibandingkanya dimana bu?"

bu ani menambahi " di kelas di depan teman-teman yang lain, kata gurunya masak kalah sama anak .....tit(sensor) yang kemarin Try Out rangkking 30? kamu kan Try Out kemarin rangking 1. Yang saya bikin marah guru kok ga' punya otak masak manusia harus sama semua kaya' ROBOT, gurunyapun saya yakin kalau mengerjakan soal tidak mungkin semua pelajaran dapat nilai 100, saya juga curiga kok aneh satu kelas nilainya hampir sama semua? saya justru curiga dengan sekolah tersebut, apakah nilai rata-rata kelas yang bagus di dapat dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran. Saya dulu menyekolahkan anak saya di sekolahan tersebut karena sekolahnya di anggap favorit di tingkat kecamatan/kabupaten, bahkan ketika masuk ada tes hitung dan baca dengan baca koran, yang tidak lulus tes baca dan hitung bisa diterima dengan sarat harus beli kursi. Saya baru tau kemarin saya baca koran sindo http://www.koran-sindo.com/node/306334 bahwa dilarang mengadakan tes masuk tingkat SD "

saya : " anak ke 4 yang masih TK B mau di sekolahkan dimana bu?"

bu ani : " saya trauma dengan menyekolahkan di .....tit(sensor)...... sekolahan kok ga' manusiawi."

renunganku.......

ketika kejujuran digadaikan dengan nilai ujian di atas kertas, maka yang terjadi adalah kenistaan atas kejujuran itu sendiri.

ketika Ujian yang seyogyanya untuk EVALUASI berubah hanya GENGSI, apa yang akan terjadi bangsa ini.

ketika ibu2 menyekolahkan anaknya bertujuan agar anaknya pintar, tetapi langsung di cap bodoh oleh sekolah yang didambanya dan tidak diterima, maka yang terjadi sekolah "favorit" lah yang mengkerdilkan penerus bangsa ini.

harapkanku..........

semoga di indonesia banyak lahir Sekolahnya Manusia. yang banyak memberikan pembelajaran yang mendekatkan siswanya dengan realita kehidupan.

http://hadidininakranji.blogspot.com/2013/03/sekolahnya-manusia.html

http://hadidininakranji.blogspot.com/2013/03/mendekatkan-siswa-dengan-realita.html
 
by. M. Niamil Hida.
Shared by. Smart Education Centre. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar